Kelompok 2 : Abdul Aziz (210609066)
Rifqi Zakiyatul A. (210609067)
MASALAH PENELITIAN
A.
PENDAHULUAN
Penelitian
adalah langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan
penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan
data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris. Logika berpikir tampak
dalam langkah-langkah sistematis mulai dari pengumpulan, pengolahan, analisis,
penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya suatau kesimpulan. Informasi
dikatakan empiris jika sumber data mengambarkan fakta yang terjadi bukan
sekedar pemikiran atau rekayasa peneliti. Penelitian menggabungkan cara
berpikir rasional yang didasari oleh logika/penalaran dan cara berpikir empiris
yang didasari oleh fakta/ realita.
Sebelum
seseorang melakukan sebuah penelitian hendaknya ia mampu untuk merumuskan suatu masalah. Karena penentuan masalah
adalah langkah yang paling pelik dari seluruh proses penelitian. Seorang
peneliti harus mengerti tentang berbagai literatur ilmiah dan penguasaan
lapangan. Kedua hal inilah yang nantinya akan sangat membantu seorang peneliti
dalam merumuskan suatu masalah. Dalam makalah ini akan membahas tentang Hakikat
masalah penelitian, Sumber masalah penelitian, Jenis permasalahan, Mengemukakan
masalah penelitian, dan Merumuskan judul.
B. PEMBAHASAN
1.
Hakikat Masalah Penelitian
Penelitian adalah “studi yang dilakukan seseorang
melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah,
sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut”. Masalah ialah kesenjangan antara harapan
akan sesuatu yang seharusnya ada dengan kenyataan yang ada.[1]
Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya.
Masalah harus dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi. Masalah-masalah
dalam penelitian dapat berupa kesenjangan (discrepancy) antara sesuatu yang
diharapkan dengan kenyataan yang ada. Secara factual dapat berupa kesulitan
yang dirasakan oleh orang awam maupun para peneliti. Masalah adalah sesuatu yang
dijadikan target yang telah ditetapkan oleh seorang peneliti, tetapi target
tersebut tidak tercapai. Dalam menetapkan suatu masalah diperlukan beberapa
faktor pertimbangan, yaitu:[2]
a.
Apakah masalah ini berguna
untuk dipecahkan
Sebelum
menentukan suatu masalah, hendaknya seorang peneliti mempertimbangkan apakah
pemecahan masalah ini ada manfaatnya. Ada 2 manfaat yang perlu diperhatikan
yaitu : 1). Manfaat teoretis yang berkaitan erat dengan pengembangan ilmu
pengetahuan. 2). Manfaat praktis yang langsung dapat dirasakan oleh praktisi
atau masyarakat, seperti guru, siswa, dan kepala sekolah.
b.
Apakah masalah dapat
diteliti
Suatu
permasalahan dapat dikatakan dapat diteliti atau researchable, yaitu apabila masalah tersebut dapat
diungkap kejelasannya melalui tindakan pengumpulan data dan dianalisis.
c.
Apakah terdapat kemampuan
yang dipunyai peneliti untuk pemecahan masalah ini
Untuk
menyelesaikan suatu masalah diperlukan cara-cara penyelidikan yang khusus.
Karena itu, peneliti perlu bertanya kepada diri sendiri tentang cara-cara yang
bagaimanakah yang sebaiknya digunakan dalam pemecahan masalah tersebut serta
cara yang ditetapkan sesuai ke,mampuan peneliti. Selain itu minat dan keiginan
peneliti juga mempunyai peranan penting dalam mendukung terselesaikannya penelitian.
d.
Apakah masalah itu sendiri
menarik untuk dipecahkan
Masalah
yang beranekaragam beraneka pula tingkat kesulitannya. Ada masalah yang
memerlukan waktu pemecahan pendek, ada pula yang berjangka waktu pemecahan
panjang. Peneliti harus menemukan motif yang cukup kuat yang menyebabkan
peneliti tertarik pada masalah tersebut.
e.
Apakah masalah ini
memberikan sesuatu yang baru
Diperlukan
pengetahuan yang luas dan melalui keahlian tertentu untuk dapat menyelesaikan
suatu permasalahan dalam penelitian. Untuk itu peneliti harus sering bertanya
apakah pemecahan masalah itu adalah sesuatu yang baru bagi masalah yang lama
atau pemecahan itu baru bagi masalah yang baru pula bagi dunia pengetahuan.
2.
Sumber Masalah Penelitian
Beberapa
sumber masalah penelitian dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperoleh ide
atau pertimbangan penentuan masalah penelitian. Adapun yang menjadi sumber
utama permasalahan yaitu:[3]
a)
Bacaan
Jurnal-jurnal
penelitian merupakan laporan hasil-hasil penelitian yang dapat dijadikan sumber
masalah. Karena laporan penelitian yang baik tentunya mencantumkan rekomendasi
untuk penelitian lebih lanjut. Dengan mengangkat masalah-masalah yang belum
terjawab. Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat umum juga dapat
dijadikan sumber masalah misalnya buku-buku bacaan terutama yang
mendeskripsikan gejala-gejala dalam kehidupan atau bacaan yang berupa tulisan
yang dimuat di media cetak.
b)
Pertemuan Ilmiah
Masalah
dapat diperoleh melalui pertemuan-pertemuan ilmiah, seperti seminar, diskusi,
lokakarya, konferensi dan sebagainya. Dengan pertemuan ilmiah muncul berbagai
permasalahan yang memerlukan jawaban melalui penelitian.
c)
Pernyataan Pemegang
Kekuasaan (Otoritas)
Orang yang
mempunyai kekuasaan atau otoritas cenderung menjadi figur yang dianut oleh
orang-orang yang ada dibawahnya. Sesuatu yang diungkapkan oleh penguasa dapat
dijadikan sumber masalah.
d)
Pengamatan (Observasi)
Pengamatan
yang dilakukan seseorang tentang sesuatu yang direncanakan, baik secara pintas
atau dalam jangka waktuyang lama dapat malahirkan suatu masalah. (sumber
masalah)
e)
Wawancara dan Penyebaran
Kuesioner
Melalui
wawancara kapada masyarakat mengenai suatu kondisi aktual dilapangan dapat
menemukan masalah apa yang sekarang dihadapi oleh masyarakat.
f)
Pengalaman
Pengalaman
memang dapat dikatakan sebagai guru yang paling baik. Pengalaman seseorang yang
diperolehnya sendiri maupun dari orang lain dapat dijadikan sumber masalah yang
dapat dijawab melalui penelitian.
g)
Intuisi
Secara
intuitif manusia dapat melahirkan suatu masalah. Penelitian tersebut muncul
dalam pikiran manusia pada saat –saat yang tidak terencanakan. Misalnya pada
saat tidur, pada saat habis sembahyang, pada saat di kamar kecil dan
sebagainya.
3.
Jenis Permasalahan
Berdasarkan tingkat eksplanasinya, masalah penelitian
bisa diklasifikasikan ke dalam tiga jenis bentuk masalah penelitian yaitu Deskriptif, Komparasi, dan Asosiatif.[4]
1)
Permasalahan Deskriptif
Permasalahan deskriptif adalah suatu permasalahan yang
berkenaan dengan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan
antar variabel masalah.
Contoh:
Ø
Bagaimana sikap masyarakat
Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang terhadap KB mandiri?
Ø
Bagaimanakah tingkat pemahaman
unsur-unsur intrinsik puisi siswa kelas VII SMP 22 Bandung Tahun pelajaran
2004-4005 ?
2)
Permasalahan Komparatif
Permasalahan
komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan
keberadaan sutu variabel pada dua sampel atau lebih.
Contoh:
Ø
Adakah perbedaan kemampuan berpidato antar
siswa yang berasal dari SLTP negeri dengan siswa dari SLTP swasta?
Ø
Adakah
kesamaan pola pengembangan karangan berita pada majalah dengan berita pada surat kabar?
3)
Permasalahan Asosiatif
Permasalahan ini menghubungkan dua variabel atau
lebih baik berupa hubungan simetris, kausal maupun interaktif.
Contoh :
a.
Hubungan simetris atau korelasi sejajar
Hubungan simetris atau korelasi sejajar adalah suatu
hubungan antara dua variabel yang kedudukannya sejajar, tidak ada hubungan
kausal.
Contoh dalam bentuk rumusan masalah :
ü
Adakah hubungan antara kemampuan di bidang
matematika dengan kemampuan di bidang bahasa?
ü
Adakah hubungan antara banyaknya semut di
pohon dengan tingkat manisnya buah?
b.
Hubungan kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang
menunjukkan sebab akibat. Dengan demikian ada variabel independen (bebas) dan
variabel dependen (terikat).
Contoh dalam bentuk rumusan masalah :
ü
Adakah pengaruh banyaknya pujian terhadap
semangat belajar siswa?
ü
Seberapa besar pengaruh
pengetahuan jenis karangan terhadap kemampuan mengarang?
c.
Hubungan interaktif
Hubungan interaktif adalah
hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam jenis ini tidak diketahui mana
variabel bebas dan mana variabel terikat.
Contoh dalam bentuk rumusan masalah :
ü
Adakah hubungan antara motivasi dengan
prestasi belajar siswa?
ü
Adakah hubungan antara kepandaian dengan
kekayaan?
4.
Mengemukakan Masalah
Penelitian
Memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal
dari suatu kegiatan penelitian, baik itu penelitian kualitatif maupun
kuantitatif. Bagi orang yang belum berpengalaman meneliti, menentukan atau memilih
masalah bukanlah pekerjaan yang mudah, bahkan boleh dikatakan sulit. Masalah
merupakan bagian dari “kebutuhan” seseorang untuk dipecahkan. Orang ingin
mengadakan penelitian, karena ia mendapat jawaban dari masalah yang dihadapi. [5]
Cara mengemukaakan masalah dalam penelitian :
Ø
Analisis Perumusan masalah
a.
Apakah rumusan masalah tersebut telah
menhubungkan dua atau lebih hal atau factor (definisi masalah)? Jika ya, apakah
dirumuskan secara proposional ataukah dalam bentuk diskusi atau gabungan.
b.
Apakah rumusan masalah itu dipisahkan
dari tujuan penelitian? Jika ya, apakah hanya terdapat rumusan masalah atau
dicampur-adukan dengan metode penelitian? Jika disatukan dengan tujuan
penelitian ataukah tujuan penelitian dimaksudkan untuk memecahkan masalah?
Apakah rumusan masalah yang disatukan dengan tujuan penelitian, pada maslah
penelitian dibahas juga metode penelitian?
c.
Apakah uraiannya dalam bentuk deskriptif
atau deskriptif disertai pertanyaan penelitian, ataukah hanya dalam bentuk
pertanyaan penelitian?
d.
Apakah uraian masalah dipaparkan secara
khusus sehingga telah dapat memenuhi criteria inklusi-enklusi ataukah masih
berkaitan dengan masalah penelitian? Ataukah hanya dinyatakan secara implisit?
e.
Apakah kata hipotesis kerja dinyatakan
secara ekplisit dan berkaitan dengan masalah penelitian? Ataukah hanya
dinyatakan secara implicit?
f.
Apakah secara tegas pembatasan studi
dinyatakan dengan istilah focus, secara ekplisit atau tidak, dan apakah focus
itu merupakan masalah?
Ø
Prinsip-prinsip perumusan
masalah :
a.
Prinsip yang berkaitan dengan Teori dari
Dasar.
b.
Prinsip yang berkaitan dengan Maksud
Perumusan Masalah.
c.
Prinsip Hubungan Faktor
d.
Focus sebagai Wahana untuk Membatasi
Studi
e.
Prinsip yang berkaitan dengan Kriteria
Inklusi-Ekslusi
f.
Prinsip yang berkatan dengan Bentuk dan Cara
Perumusan Masalah.
g.
Prinsip sehubungan dengan Posisi
Perumusan Masalah.
h.
Prinsip yang berkaitan dengan Hasil
Penelaahan Kepustakaan.
i. Prinsip yang berkaitan dengan Penggunaan Bahasa
5.
Merumuskan Judul
Dalam merumusakan judul, hal-hal yang perlu diperhatikan dengan baik
adalah sebagai berikut:[6]
a.
Judul harus dituliskan dengan kalimat pernyataan, bukan pertanyaan. Contoh, “Dampak Ketidakdisiplinan
Siswa Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar Disekolah”.
b.
Judul harus cukup jelas, singkat dan tepat.
c.
Judul harus berisi variabel-variabel yang akan diteliti.
d.
Judul harus dapat menggambarkan keseluruhan isi dari kegiatan penelitian. Judul penelitian harus menggambarkan
:
·
Sifat dan jenis penelitian,
·
Objek yang diteliti,
·
Subjek penelitian,
·
Lokasi/daerah penelitian, dan
·
Waktu terjadinya peristiwa (tahun).
Contoh-contoh Judul Penelitian Kualitatif :
a. Judul penelitian dalam
penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan pada masalah yang telah
ditetapkan. Masalah sifatnya sementara dan holistik (menyeluruh) dan kemungkinan
bisa berkembang setelah memasuki lapangan penelitian.
b. Judul dalam penelitian
kualitatif tidak mencerminkan variable, tetapi lebih pada upaya untuk
mengungkapkan fenomena dalam situasi soSial secara luas dan mendalam serta
berusaha menemukan teori.
Berikut contoh-contoh judul
penelitian kualitatif :
1.
Efektifitas Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SMA X….
2.
Pelaksanaan Pembelajaran dengan KTSP di
SMP.….
3.
Pola Pendidikan Anak Keluarga Miskin di Daerah Industri ……
4.
Model Perencanaan Pendidikan di Era Otonomi Daerah ….
5.
Profil Guru yang Efektif Mendidik Anak di ……
6.
Gaya Belajar Anak-anak SD yang Berbakat di …..
7.
Manajemen Keluarga Petani dalam Menyekolahkan Anak-anaknya di desa…..
8.
Profil Kepala Sekolah yang Profesional dalam Mengelola Pendidikan…
9.
Strategi Kepala Sekolah dalam
Mengembangkan Pendidikan Agama Islam di... .
Rummel memandang suatu usul proyek research perlu diisi lima unsure sebagai
berikut :[7]
a.
Statement
of the problem (Pemaparan masalahnya)
b.
The
Necessary Data (Data yang diperlukan)
c.
The
Procedure to be Followed (Prosedur-prosedur yang akan ditempuh)
d.
The
Expected Finshings and Hypothetical Conclusions (Apa yang ingin diketemukan
dan konklusi-konklusi hipotetek apa yang diharapkan)
e.
Posible
Recommandations of Implications of the
Expected Result (Kemungkinan-kemungkinan
rekomendasi atau implikasi dari hasil yang diharapkan).
- KESIMPULAN
Penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya
memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang mengandung
dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan
secara empiris..Masalah adalah
setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya. Masalah harus
dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi. Masalah-masalah dalam penelitian
dapat berupa kesenjangan (discrepancy) antara sesuatu yang diharapkan dengan
kenyataan yang ada. Secara factual dapat berupa kesulitan yang dirasakan oleh
orang awam maupun para peneliti. Beberapa sumber masalah penelitian dapat dijadikan
sebagai bahan untuk memperoleh ide atau pertimbangan penentuan masalah
penelitian. Adapun yang menjadi sumber utama permasalahan yaitu : Bacaan,
Pertemuan ilmiah, Pernyataan pemegang kekuasaan, Pengamatan, Wawancara dan
penyebaran kuesioner, pengalaman dan intuisi. Berdasarkan tingkat
eksplanasinya, masalah penelitian bisa diklasifikasikan ke dalam tiga jenis
bentuk masalah penelitian yaitu Deskriptif,
Komparasi, dan Asosiatif. Cara mengemukaakan masalah dalam penelitian,
Analisis perumusan masalah dan prinsip-prinsip perumusan masalah. Dalam merumusakan judul, hal-hal
yang perlu diperhatikan dengan baik adalah 1). Judul harus dituliskan dengan kalimat pernyataan,
bukan pertanyaan, 2). Judul
harus cukup jelas, singkat dan tepat, 3). Judul harus berisi variabel-variabel yang akan
diteliti, 4). Judul harus dapat menggambarkan keseluruhan isi dari kegiatan
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
AR. Syamsuddin dkk, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007)
http://datafilecom.blogspot.com/2011/10/merumuskan-judul-penelitian-metodologi.html diakses tanggal 4 Maret 2012 Jam. 12.54 WIB
http://mulyanto.blogdetik.com/index.php/2009/04/06/jenis-jenis-masalah-penelitian/ diakses tanggal 4 Maret 2012 Jam 13.00 WIB
http://rudien87.wordpress.com/2010/04/15/memilih-dan-mengemukakan-masalah-penelitian-serta menyusun asumsi/ diakses tanggal 4 Maret 2012 Jam 12.30 WIB
Margono. S, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2009).
Rianto Yatim,
Metodologi Penelitian Pendidikan.
(Surabaya : SIC Surabaya Angota IKAPI, 1996). Hml.1-2
[1] S.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan.
(Jakarta : PT
Rineka Cipta, 2009). Hml. 54
[2] Syamsuddin AR
dkk, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007). Hml.
43-44
[3] Yatim Rianto,
Metodologi Penelitian Pendidikan. (Surabaya : SIC Surabaya
Angota IKAPI, 1996). Hml.1-2
[4] http://mulyanto.blogdetik.com/index.php/2009/04/06/jenis-jenis-masalah-penelitian/
Diakses tanggal 4 Maret 2012 Jam 13.00 WIB.
[5] http://rudien87.wordpress.com/2010/04/15/memilih-dan-mengemukakan-masalah-penelitian-serta menyusun asumsi/ Diakses tanggal 4 Maret 2012 jam 12.30 WIB
[6] http://datafilecom.blogspot.com/2011/10/merumuskan-judul-penelitian-metodologi.html Diakses tanggal 4 Maret 2012 Jam !2.54 WIB.
[7] S.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan.
(Jakarta : PT
Rineka Cipta, 2009). Hml. 58