Kamis, 08 Maret 2012

Makalah Metode Penelitian


Kelompok 2 : Abdul Aziz (210609066)

 Rifqi Zakiyatul A. (210609067)

                                

MASALAH PENELITIAN


A.   PENDAHULUAN
Penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris. Logika berpikir tampak dalam langkah-langkah sistematis mulai dari pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya suatau kesimpulan. Informasi dikatakan empiris jika sumber data mengambarkan fakta yang terjadi bukan sekedar pemikiran atau rekayasa peneliti. Penelitian menggabungkan cara berpikir rasional yang didasari oleh logika/penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/ realita.
Sebelum seseorang melakukan sebuah penelitian hendaknya ia mampu untuk merumuskan  suatu masalah. Karena penentuan masalah adalah langkah yang paling pelik dari seluruh proses penelitian. Seorang peneliti harus mengerti tentang berbagai literatur ilmiah dan penguasaan lapangan. Kedua hal inilah yang nantinya akan sangat membantu seorang peneliti dalam merumuskan suatu masalah. Dalam makalah ini akan membahas tentang Hakikat masalah penelitian, Sumber masalah penelitian, Jenis permasalahan, Mengemukakan masalah penelitian, dan Merumuskan judul.



B.   PEMBAHASAN
1.     Hakikat Masalah Penelitian
Penelitian adalah “studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut”. Masalah ialah kesenjangan antara harapan akan sesuatu yang seharusnya ada dengan kenyataan yang ada.[1] Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya. Masalah harus dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi. Masalah-masalah dalam penelitian dapat berupa kesenjangan (discrepancy) antara sesuatu yang diharapkan dengan kenyataan yang ada. Secara factual dapat berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun para peneliti. Masalah adalah sesuatu yang dijadikan target yang telah ditetapkan oleh seorang peneliti, tetapi target tersebut tidak tercapai. Dalam menetapkan suatu masalah diperlukan beberapa faktor pertimbangan, yaitu:[2]
a.      Apakah masalah ini berguna untuk dipecahkan
Sebelum menentukan suatu masalah, hendaknya seorang peneliti mempertimbangkan apakah pemecahan masalah ini ada manfaatnya. Ada 2 manfaat yang perlu diperhatikan yaitu : 1). Manfaat teoretis yang berkaitan erat dengan pengembangan ilmu pengetahuan. 2). Manfaat praktis yang langsung dapat dirasakan oleh praktisi atau masyarakat, seperti guru, siswa, dan kepala sekolah.
b.      Apakah masalah dapat diteliti
Suatu permasalahan dapat dikatakan dapat diteliti atau researchable, yaitu apabila masalah tersebut dapat diungkap kejelasannya melalui tindakan pengumpulan data dan dianalisis.

c.       Apakah terdapat kemampuan yang dipunyai peneliti untuk pemecahan masalah ini
Untuk menyelesaikan suatu masalah diperlukan cara-cara penyelidikan yang khusus. Karena itu, peneliti perlu bertanya kepada diri sendiri tentang cara-cara yang bagaimanakah yang sebaiknya digunakan dalam pemecahan masalah tersebut serta cara yang ditetapkan sesuai ke,mampuan peneliti. Selain itu minat dan keiginan peneliti juga mempunyai peranan penting dalam mendukung terselesaikannya penelitian.
d.      Apakah masalah itu sendiri menarik untuk dipecahkan
Masalah yang beranekaragam beraneka pula tingkat kesulitannya. Ada masalah yang memerlukan waktu pemecahan pendek, ada pula yang berjangka waktu pemecahan panjang. Peneliti harus menemukan motif yang cukup kuat yang menyebabkan peneliti tertarik pada masalah tersebut.
e.      Apakah masalah ini memberikan sesuatu yang baru
Diperlukan pengetahuan yang luas dan melalui keahlian tertentu untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam penelitian. Untuk itu peneliti harus sering bertanya apakah pemecahan masalah itu adalah sesuatu yang baru bagi masalah yang lama atau pemecahan itu baru bagi masalah yang baru pula bagi dunia pengetahuan.

2.    Sumber Masalah Penelitian
Beberapa sumber masalah penelitian dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperoleh ide atau pertimbangan penentuan masalah penelitian. Adapun yang menjadi sumber utama permasalahan yaitu:[3]


a)      Bacaan
Jurnal-jurnal penelitian merupakan laporan hasil-hasil penelitian yang dapat dijadikan sumber masalah. Karena laporan penelitian yang baik tentunya mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut. Dengan mengangkat masalah-masalah yang belum terjawab. Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat umum juga dapat dijadikan sumber masalah misalnya buku-buku bacaan terutama yang mendeskripsikan gejala-gejala dalam kehidupan atau bacaan yang berupa tulisan yang dimuat di media cetak.
b)      Pertemuan Ilmiah
Masalah dapat diperoleh melalui pertemuan-pertemuan ilmiah, seperti seminar, diskusi, lokakarya, konferensi dan sebagainya. Dengan pertemuan ilmiah muncul berbagai permasalahan yang memerlukan jawaban melalui penelitian.
c)      Pernyataan Pemegang Kekuasaan (Otoritas)
Orang yang mempunyai kekuasaan atau otoritas cenderung menjadi figur yang dianut oleh orang-orang yang ada dibawahnya. Sesuatu yang diungkapkan oleh penguasa dapat dijadikan sumber masalah.
d)      Pengamatan (Observasi)
Pengamatan yang dilakukan seseorang tentang sesuatu yang direncanakan, baik secara pintas atau dalam jangka waktuyang lama dapat malahirkan suatu masalah. (sumber masalah)
e)      Wawancara dan Penyebaran Kuesioner
Melalui wawancara kapada masyarakat mengenai suatu kondisi aktual dilapangan dapat menemukan masalah apa yang sekarang dihadapi oleh masyarakat.


f)       Pengalaman
Pengalaman memang dapat dikatakan sebagai guru yang paling baik. Pengalaman seseorang yang diperolehnya sendiri maupun dari orang lain dapat dijadikan sumber masalah yang dapat dijawab melalui penelitian.
g)      Intuisi
Secara intuitif manusia dapat melahirkan suatu masalah. Penelitian tersebut muncul dalam pikiran manusia pada saat –saat yang tidak terencanakan. Misalnya pada saat tidur, pada saat habis sembahyang, pada saat di kamar kecil dan sebagainya.

3.    Jenis Permasalahan
Berdasarkan tingkat eksplanasinya, masalah penelitian bisa diklasifikasikan ke dalam tiga jenis bentuk masalah penelitian yaitu Deskriptif,  Komparasi, dan Asosiatif.[4]
1)                  Permasalahan Deskriptif
Permasalahan deskriptif adalah suatu permasalahan yang berkenaan dengan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan antar variabel masalah.
Contoh:
Ø      Bagaimana sikap masyarakat Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang terhadap KB mandiri?
Ø      Bagaimanakah tingkat pemahaman unsur-unsur intrinsik puisi siswa kelas VII SMP 22 Bandung Tahun pelajaran 2004-4005 ?
2)                  Permasalahan Komparatif
Permasalahan komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan sutu variabel pada dua sampel atau lebih.
Contoh:
Ø      Adakah perbedaan kemampuan berpidato antar siswa yang berasal dari SLTP negeri dengan siswa dari SLTP swasta?
Ø      Adakah kesamaan pola pengembangan karangan berita pada majalah dengan berita pada surat kabar?
3)                  Permasalahan Asosiatif
Permasalahan ini menghubungkan dua variabel atau lebih baik berupa hubungan simetris, kausal maupun interaktif.
Contoh :
a.       Hubungan simetris atau korelasi sejajar
Hubungan simetris atau korelasi sejajar adalah suatu hubungan antara dua variabel yang kedudukannya sejajar, tidak ada hubungan kausal.
Contoh dalam bentuk rumusan masalah :
ü      Adakah hubungan antara kemampuan di bidang matematika dengan kemampuan di bidang bahasa?
ü      Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah?
b.      Hubungan kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang menunjukkan sebab akibat. Dengan demikian ada variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).
Contoh dalam bentuk rumusan masalah :
ü      Adakah pengaruh banyaknya pujian terhadap semangat belajar siswa?
ü      Seberapa besar pengaruh pengetahuan jenis karangan terhadap kemampuan mengarang?
c.       Hubungan interaktif
Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam jenis ini tidak diketahui mana variabel bebas dan mana variabel terikat.
Contoh dalam bentuk rumusan masalah :
ü      Adakah hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa?
ü      Adakah hubungan antara kepandaian dengan kekayaan?

4.        Mengemukakan Masalah Penelitian
Memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan penelitian, baik itu penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Bagi orang yang belum berpengalaman meneliti, menentukan atau memilih masalah bukanlah pekerjaan yang mudah, bahkan boleh dikatakan sulit. Masalah merupakan bagian dari “kebutuhan” seseorang untuk dipecahkan. Orang ingin mengadakan penelitian, karena ia mendapat jawaban dari masalah yang dihadapi. [5]
Cara mengemukaakan masalah dalam penelitian :
Ø      Analisis Perumusan masalah
a.       Apakah rumusan masalah tersebut telah menhubungkan dua atau lebih hal atau factor (definisi masalah)? Jika ya, apakah dirumuskan secara proposional ataukah dalam bentuk diskusi atau gabungan.
b.      Apakah rumusan masalah itu dipisahkan dari tujuan penelitian? Jika ya, apakah hanya terdapat rumusan masalah atau dicampur-adukan dengan metode penelitian? Jika disatukan dengan tujuan penelitian ataukah tujuan penelitian dimaksudkan untuk memecahkan masalah? Apakah rumusan masalah yang disatukan dengan tujuan penelitian, pada maslah penelitian dibahas juga metode penelitian?
c.       Apakah uraiannya dalam bentuk deskriptif atau deskriptif disertai pertanyaan penelitian, ataukah hanya dalam bentuk pertanyaan penelitian?
d.      Apakah uraian masalah dipaparkan secara khusus sehingga telah dapat memenuhi criteria inklusi-enklusi ataukah masih berkaitan dengan masalah penelitian? Ataukah hanya dinyatakan secara implisit?
e.       Apakah kata hipotesis kerja dinyatakan secara ekplisit dan berkaitan dengan masalah penelitian? Ataukah hanya dinyatakan secara implicit?
f.        Apakah secara tegas pembatasan studi dinyatakan dengan istilah focus, secara ekplisit atau tidak, dan apakah focus itu merupakan masalah?
Ø      Prinsip-prinsip perumusan masalah :
a.       Prinsip yang berkaitan dengan Teori dari Dasar.
b.      Prinsip yang berkaitan dengan Maksud Perumusan Masalah.
c.        Prinsip Hubungan Faktor
d.      Focus sebagai Wahana untuk Membatasi Studi
e.       Prinsip yang berkaitan dengan Kriteria Inklusi-Ekslusi
f.        Prinsip yang berkatan dengan Bentuk dan Cara Perumusan Masalah.
g.       Prinsip sehubungan dengan Posisi Perumusan Masalah.
h.       Prinsip yang berkaitan dengan Hasil Penelaahan Kepustakaan.
i. Prinsip yang berkaitan dengan Penggunaan Bahasa

5.        Merumuskan Judul
Dalam merumusakan judul, hal-hal yang perlu diperhatikan dengan baik adalah sebagai berikut:[6]
a.           Judul harus dituliskan dengan kalimat pernyataan, bukan pertanyaan. Contoh, “Dampak Ketidakdisiplinan Siswa Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar Disekolah”.
b.           Judul harus cukup jelas, singkat dan tepat.
c.           Judul harus berisi variabel-variabel yang akan diteliti.
d.          Judul harus dapat menggambarkan keseluruhan isi dari kegiatan penelitian. Judul penelitian harus menggambarkan :
·        Sifat dan jenis penelitian,
·         Objek yang diteliti,
·         Subjek penelitian,
·         Lokasi/daerah penelitian, dan
·         Waktu terjadinya peristiwa (tahun).

Contoh-contoh Judul Penelitian Kualitatif :
a.       Judul penelitian dalam penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan pada masalah yang telah ditetapkan. Masalah sifatnya sementara dan holistik (menyeluruh) dan kemungkinan bisa berkembang setelah memasuki lapangan penelitian.
b.      Judul dalam penelitian kualitatif tidak mencerminkan variable, tetapi lebih pada upaya untuk mengungkapkan fenomena dalam situasi soSial secara luas dan mendalam serta berusaha menemukan teori.
Berikut contoh-contoh judul penelitian kualitatif :
1.      Efektifitas Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SMA X….
2.       Pelaksanaan Pembelajaran dengan KTSP di SMP.….
3.      Pola Pendidikan Anak Keluarga Miskin di Daerah Industri ……
4.      Model Perencanaan Pendidikan di Era Otonomi Daerah ….
5.      Profil Guru yang Efektif Mendidik Anak di ……
6.      Gaya Belajar Anak-anak SD yang Berbakat di …..
7.      Manajemen Keluarga Petani dalam Menyekolahkan Anak-anaknya di desa…..
8.      Profil Kepala Sekolah yang Profesional dalam Mengelola Pendidikan…
9.      Strategi Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Pendidikan Agama Islam di... .
Rummel memandang suatu usul proyek research perlu diisi lima unsure sebagai berikut :[7]
a.       Statement of the problem (Pemaparan masalahnya)
b.      The Necessary Data (Data yang diperlukan)
c.       The Procedure to be Followed (Prosedur-prosedur yang akan ditempuh)
d.      The Expected Finshings and Hypothetical Conclusions (Apa yang ingin diketemukan dan konklusi-konklusi hipotetek apa yang diharapkan)
e.       Posible Recommandations of Implications of  the Expected Result (Kemungkinan-kemungkinan rekomendasi atau implikasi dari hasil yang diharapkan).
  1. KESIMPULAN
Penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris..Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya. Masalah harus dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi. Masalah-masalah dalam penelitian dapat berupa kesenjangan (discrepancy) antara sesuatu yang diharapkan dengan kenyataan yang ada. Secara factual dapat berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun para peneliti. Beberapa sumber masalah penelitian dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperoleh ide atau pertimbangan penentuan masalah penelitian. Adapun yang menjadi sumber utama permasalahan yaitu : Bacaan, Pertemuan ilmiah, Pernyataan pemegang kekuasaan, Pengamatan, Wawancara dan penyebaran kuesioner, pengalaman dan intuisi. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, masalah penelitian bisa diklasifikasikan ke dalam tiga jenis bentuk masalah penelitian yaitu Deskriptif,  Komparasi, dan Asosiatif. Cara mengemukaakan masalah dalam penelitian, Analisis perumusan masalah dan prinsip-prinsip perumusan masalah. Dalam merumusakan judul, hal-hal yang perlu diperhatikan dengan baik adalah 1). Judul harus dituliskan dengan kalimat pernyataan, bukan pertanyaan, 2). Judul harus cukup jelas, singkat dan tepat, 3). Judul harus berisi variabel-variabel yang akan diteliti, 4). Judul harus dapat menggambarkan keseluruhan isi dari kegiatan penelitian.




DAFTAR PUSTAKA


AR. Syamsuddin dkk, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007)
Margono. S, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2009).
Rianto Yatim, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Surabaya : SIC Surabaya Angota IKAPI, 1996). Hml.1-2




[1] S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2009). Hml. 54
[2] Syamsuddin AR dkk, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007). Hml. 43-44
[3] Yatim Rianto, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Surabaya : SIC Surabaya Angota IKAPI, 1996). Hml.1-2
[7] S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2009). Hml. 58

Tidak ada komentar:

Posting Komentar